Wednesday, October 23, 2019

Sayang

"SAYANG, NANTI KITA JUMPA DI SURGA..."

Petang tadi saya menerima panggilan telephone, pemanggil tersebut  meminta saya untuk mengurus jenazah ibunya yang baru meninggal dunia.
Dengan adanya amanah, maka segera saya bergegas ke rumah duka,  yang letaknya tidak jauh dari kediaman saya.

Setiba saya disana hari sudah lewat petang. Banyak peziarah, yang terdiri daripada sanak saudara, tetangga dan handai tolan yg sudah memenuhi rumah duka.

Saya melangkah masuk, bertemu dengan suami dan anak-anak Almarhumah.
Setelah rapat Keluarga, kami mendapat keputusan, bahwa pengurusan jenazah akan dilaksanakan esok hari karena  hari sudah terlalu malam.
Malam itu jenazah hanya dibersihkan dengan  mengelap tubuhnya menggunakan kain sambil dibantu  anak-anaknya seramai empat org, 2 lelaki.. 2 orang perempuan. Kesemuanya sudah besar dan beberapa diantaranya sudah menikah.

Kesokan harinya pagi sekali saya sudah tiba dirumah tersebut. Pada saat akan memandikan jenazah, salah seorang anak datang kepada kepada saya, dan berkata ;

*_"Bolehkah kami memandikan sendiri jenazah ibu kami?"_* tanya si anak tadi.

*_"Boleh"_* jawab saya, dengan senang hati mendengar permintaan si anak.
Memang itulah sebaik-baiknya. Lebih afdal anak sendiri yang uruskan jenazah ibu bapa mereka.

*_"Tapi Ustazah, kami tidak pernah melakukan nya, kami tak tahu apa². Ustazah ajarkanlah kami",_* kata seorang lagi anak perempuan.

*_"Tidak  masalah, saya akan mendampingi dan memberi petunjuk_* jawab saya.

Saya mengingatkan anak perempuan saja, rupanya 2 orang anak lelaki & suami Almarhumah juga ingin turut serta memandikan jenazah.

Atas permintaan mereka, saya menyetujuinya, karena Islam tidak melarang, memang seorang suami boleh memandikan jenazah isterinya dan begitulah sebaliknya.

Namun dikarenakan anak2 lelaki juga ingin memandikan, maka saya terpaksa  membagi tugas.
Si suami, saya minta bersihkan bahagian kepala, anak lelaki di bahagian kaki & anak perempuan dari bahagian badan dan ke bagian paha.

*_"Gunakan sarung tangan masing"._* Ujar saya sambil menghulurkan sarung tangan karet untuk digunakan bagi memandikan jenazah. Tapi, suami & anak² menolak.
*_"Semasa kecil, ibu mandikan kami  tidak pernah pakai sarung tangan. Kami  tak mau memakainya",_* tolak si anak lembut.

Saya sedikit tersentak mendengar kata² itu. Kagum dengan  jawapan si anak. Terharu saya mendengarnya.

Kemudian, saya pegang ciduk dan guyurkan air ke muka jenazah. Si Suami lalu bersihkan wajah isterinya. ketika Si suami membersihkan wajah isterinya, satu drama yang menyayat hati & penuh emosi berlaku.

Sambil menggosok lembut wajah jenazah isterinya, si suami tadi mengungkap kembali satu persatu segala kenangan nya ketika mereka hidup bersama.

*_"Sayang...inilah wajah manis yang abang tatap masa hidup. Inilah wajah yang abang pernah sayang. Wajah yang pernah jadi isteri Abang",_* tutur suami sambil tangan lembut membersihkan  wajah jenazah isteri tercinta.

Selesai muka, suami tadi beralih pula ke mulut, sekali lagi ungkapan manis terpancul dari mulut si suami.
*_"Sayang...inilah mulut yang selalu  senyum pada abang. Inilah mulut yang selalu bersenda gurau dengan abang, menghibur abang selama ini, mulut yang berikan  abang semangat ketika menghadapi masalah",_* ungkapnya dengan linangan air mata.

Saya yang menyaksikan tindakan spontan suami itu turut menjadi terharu. Terharu mendengar kata² ikhlas dari  suaminya. Saya tahu ini suami yang benar-benar sayang pada isterinya.

Selesai bagian si ayah, 2 anak perempuannya pula mengambil tempat. Sekali lagi hati saya tersentuh hingga jadi tersedan. Sambil membersihkan tangan si ibu, anaknya menyampaikan segala jasa ibu mereka.

*_"Ibu, inilah tangan yang besarkan kami, didik kami, tangan inilah yang suapkan makanan ke mulut kami. Inilah tangan yang dodoikan kami, jari jemari ini yang kesatkan airmata kami. Tangan ini juga yg dukung kami sewaktu kecil. Ibu.. jasa ibu amat besar",_* tutur seorang anak perempuannya. Air matanya masih mengalir.

Pabila sampai ke bagian perut, seorang lg anak perempuannya bersuara, *_"Ibu, inilah perut yang mngandungkan kami, terima kasih ibu, lahirkan kami, didik & besarkan kami"_* ungkap si anak tersebut. Air mata mereka terus berjujuran.

Bukan hanya mereka, saudara yang menyaksikan turut menangis, apalagi saya yg berada di sisi mereka.
Sungguh, waktu itu terasa begitu hening. Suasana sangat pilu. Menyaksikan semua kata² ikhlas ini dari suami dan anak2 si mati.

Setelah selesai tugas anak perempuan, anak lelaki pula menyelesai kan tugas bagian mereka. Sambil membersihkan kaki, mereka meluapkan segala jasa² wanita yang melahirkan mereka itu.

*_"Ibu, inilah kaki yang berjalan mencari rezeki untuk kami. Kaki inilah yang besar kan kami. Kaki inilah yang bawa kami bersiar-siar², hiburkan kami, jasa ibu tak terbalas. Terima kasih ibu",_* ujar anak lelaki dengan suara tersekat-sekat.
Menyaksikan semua itu, air mata saya tak dapat dibendung lagi. Sesekali saya berpaling ke arah lain, menghapus air mata yang kian laju mengalir.

Sudah banyak jenazah yang saya mandikan, tapi inilah pertama kali saya menyaksikan adegan yang sangat menyentuh jiwa. Hati saya tersentuh sedih sekali

Setelah semua anak selesai, saya mengambil giliran semula. Saya membersihkan bahagian dubur. Tapi si suami menolak karena dia ingin melakukannya sendiri.

*_"ini isteri saya, biar saya yang lakukan Ustazah tolong ajarkan saya",_* tutur si suami.

Sekali lagi saya menyetujui dengan kehendaknya. Saya arahkan si suami supaya menekan perut secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan najis di dubur.

Semasa si suami melakukannya, sekali lagi jiwa saya bagai dirobek². Jiwa saya tersentuh mendengar lafaz ikhlas suaminya. Sambil menekan lembut perut isterinya, si suami bersuara lagi.

*_"Sayang, ini rahim yang melahirkan anak² kita, menghasilkan zuriat kita, terima kasih Sayang",_* tutur si suami lembut dengan matanya brkaca².

Sekali lagi air mata saya tertumpah. Di luar pula, air mata saudara- mereka yang menyaksikan drama itu semakin ikut larut dalam duka.
Saya tahu semua yang menyaksikan terharu. Saya sendiri turut tersentuh dengan sikap keluarga ini. Sungguh, suaminya memang seorang yang baik dan sangat menghormati jasa seorang wanita yg menjadi isterinya.

Selesai dimandikan dengan drama² yang menyentuh jiwa, jenazah dibawa ke ruang tamu untuk dikafankan.

Disinipun kerjasama dilakukan dgn baik oleh anak² & suami  dengan petunjuk dari saya. Walaupun mengambil waktu yang agak lama, semuanya selesai dengan mudah sebelum jenazah dibawa ke tanah perkuburan.

Selesai tugas ini, maka saya serahkan pula kepada suami saya. Selepas kubur & suami saya hendak memulakan bacaan talqin, suami Almarhumah datang  meminta izin.

*_"Ustaz, boleh ke saya nak  bacakan talqin untuk isteri saya?"..._* tanya dia kepada suami saya.

Suami saya mengangguk dan si suami tadi mengambil tempat di sebelahnya. Dalam keadaan suara yang serak kerana masih bersedih, si suami tadi  memulakan bacaan. Bacaan kali ini memang lain sekali dari kebiasaannya.

*_"Sayang, hari ini adalah hari terakhir kamu di muka bumi ini. Kamu berpisah dengan anak², Ayang berpisah dengan Abang.*
*Sayang..  malam ini Abang akan berteman hanya dengan anak-anak di sisi Abang"._*

*_"Sayang, nanti akan datang malaikat mungkar dan nakir bertanya.. Siapa Tuhan kamu? Siapa Nabi kamu? Apakah agama kamu? Apakah kiblat kamu? Apakah pegangan iktikad kamu? Siapakah saudara² kamu?_*

*_"Abang minta tolong dari Sayang, jawab dengan tenang, dengan lidah lancar, Bahwasanya Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Islam Agamaku, Al-Quran Petunjukku, Org Islam adalah saudara²ku,"_* tutur si suami dgn sedih.

*_"insyaAllah nanti kita akan berjumpa lagi di Syurga. Sayang tunggu Abang di sana. Abang akan tetap merindui adinda Sayang hingga akhir hayat Abang."_*

Sungguh, waktu itu sekali lagi air mata saya berderai, bukan hanya saya saja, hampir semua hadirin lain pun menangis. Saya tahu mereka menangis & bersedih bukan kerana pemergian Almarhumah, tapi tersentuh melihat kejadian tersebut.

Satu drama yang benar-benar nyata, memperlihatkan kasih sayang, kejujuran, kesetiaan dan cinta yang tulus ikhlas dari seorang suami kepada isteri. Kisah kasih sayang antara anak² dan ibu dalam keluarga ini.

Saya benar² kagum dan terharu dengan keluarga tersebut. Si anak bukanlah berpendidikan tinggi atau berlatarbelakang agama bergelar ustaz atau ustazah, tapi mereka semua mempunyai budi pekerti dan akhlak yang tinggi.

Lihat bagaimana mereka menghargai jasa seorang ibu sehingga ke akhir hayat. Bagi saya, mereka jadi begitu adalah hasil didikan seorang ibu yg berhasil memberikan kasih sayang & didikan dengan sempurna.

Sungguh, jenazah wanita hebat yang memiliki suami dan anak² seperti itu.....
Allahu Akbar....😔😭😭

MASIH MAU DZHALIM?

Bismillaah

EMPAT FASE YANG AKAN DI LALUI ORANG² DZHALIM

Banyak orang mengira bahwa hukuman Allaah kepada orang dzhalim itu harus cepat, langsung setelah kedzhaliman.

‏وهذا خطأ ..
‏فالظالم يمر بأربع مراحل لا بد من فهمها جيدا

Ini suatu kekeliruan ..
Orang dzhalim itu melewati 4 fase, ini yang harus dipahami dengan baik oleh kita

المرحلة الأولى :الإمهال والإملاء

‏{وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ}
‏وفيها يمهل الله الظالم لعله يتوب أو يرجع عما فعل.

Fase Pertama : _Al-ImHâl wa Al-Imlâ'
(Pembiaran dan Penangguhan)

‏وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِين(الأعراف : ١٨٣)

"Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka.Sungguh, rencana-Ku amat tangguh dan terencana, kuat, dan tidak ada yang menandinginya."
(Al-A'rôf : 183 )

المرحلة الثانية : الاستدراج

Fase Ke-2 :  Al-Istidrôj
(Menarik sedikit demi sedikit kepada kehancuran, dengan memberikan banyak kenikmatan,kesuksesan,  kemenangan dan melalaikan mereka untuk mensyukurinya).

‏{سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ - الأعراف : ١٨٢}

"..akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui."
(Al-A'rôf : 182)

‏وليس معناة أن تضيق الدنيا عليه،
لا بل تفتح عليه الدنيا وترتفع الدرجة وتبسط عليه اللذات ويعطيه الله ما يطلب ويرجو بل وفوق ما طلب .
‏لأن الدرج يدل على الإرتفاع
‏والدرك يدل على النزول.

Bukan artinya dunia jadi sempit bagi si dzhalim.  Akan tetapi, dunia dibukakan baginya, kedudukannya naik, diluaskan baginya segala kelezatan dunia, diberikan keberhasilan, kemenangan. Allaah beri dia apa yang dia inginkan *dan harapkan, bahkan Allaah kasih lebih dari yang dia inginkan.
karena kata 'ad darj' (الدرج) menunjukkan suatu hal yang tinggi/diatas.
Sedangkan kata 'ad-dark'(الدرك) menunjukkan suatu hal yang rendah/dibawah

المرحلة الثالثة : التزيين

Fase ke-3 :  At-Tazyîn (syetan menjadikan indah perbuatan buruk mereka)

‏{وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ - العنكبوت : ٣٨}

".. syetan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (buruk) mereka.."
*(Al-'Ankabût : 38*)

‏وفيها يموت قلب الظالم فيرى ما يراه حسنا ، بل هو الواجب فعله لم يعد في قلبه حياة ، ليلومه على ما يفعل

Di fase ini, hati si zholim mati. Ia melihat segala tindak tanduknya adalah baik, bahkan ia melihat hal yang dipandangnya itu wajib dilakukan. Kehidupan di hatinya tidak kembali lagi, kehidupan (hati) yang bisa mencela atas kejahatan yang ia lakukan.

المرحلة الرابعة : الأخذ

Fase ke-4 : _Al-Akhdz(Siksa dari Allaah)

‏{وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ - هود: 102}

"Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri² yang berbuat zhalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat".
(QS Hûd : 102)

‏وفيها تتنزل العقوبة من الله تعالى على ... الظالم وتكون العقوبة شديدة جدا

Di fase inilah adzab dari Allah turun secara berangsur-angsur kepada si dzhalim, dan adzabnya amat perih
(di fase ini)

احفظوا ‏هذه المراحل جيدا
{ فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا }

Ingat baik² fase² ini !

"Maka janganlah engkau(Muhammad) tergesa-gesa (memintakan adzab) terhadap mereka, karena Kami menghitung dengan hitungan teliti (datangnya hari siksaan) untuk mereka". (QS Maryam : 84)

Allaahu Ta'alaa A'lam,
Semoga bermanfaat.

Tips Menjaga Kesehatan

TIPS AGAR JARANG SAKIT

Beberapa cara hidup sehat yg diamalkan oleh RASULULLAH SAW adalah :

1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH
Bila badan sehat, selalu mandi , sebelum sholat subuh .

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Baik kebersihan jasmani maupun rokhani

3. TIDAK PERNAH MAKAN BERLEBIHAN
Sabda Rasulullah saw :: "Kami adalah satu kaum yg tdk makan sebelum lapar & bila kami makan tdk terlalu banyak (tdk sampai kekenyangan)."
(Muttafaq Alaih)

4. GEMAR BERJALAN KAKI
RASULULLAH berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad dan mengunjungi rumah sahabat

5. TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah 'jangan marah' diulangi sampai tiga kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasad, tetapi lebih kepada kebersihan jiwa.

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis memberikan efek emosional yg mendalam bagi kelapangan jiwa selain harus banyakkan sabar, istiqamah, bekerja keras serta tawakal kpd ALLAH

7. TIDAK PERNAH IRI HATI
Utk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, kita harus menjauhi dari sifat iri hati

8. PEMAAF
Pemaaf adalah sifat yg sangat dituntut utk mendapatkan ketentraman hati & jiwa

Semoga bermanfaat,Amin

Agar Anak Berbakti

FAEDAH PAGI
▪▪▪▪▪▪

Agar Anak Berbakti Kepada Orang Tua

Allah berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]

☘Berikut beberapa cara dan usaha orang tua agar anak bisa berbakti :

1⃣.  Berdoa Agar Anaknya Menjadi Anak Yang Berbakti

Doa orang tua untuk anak-anaknya adalah doa yang mudah diijabah oleh Allah. Maka bila orang tua ingin anaknya menjadi anak yang shalih dan berbakti, doakan mereka.

Rasulullah bersabda sebagaimana disampaikan oleh Abu Hurairah,

 ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini hasan).

Allah berfirman,

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk pandangan (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqan: 74)

2⃣. Memberi Teladan

Orangtua perlu memberi contoh kepada anaknya dalam hal berbakti lewat sikap mereka kepada orangtua. Apa yang sudah ia lakukan pada ibu-bapaknya dan apa yang sudah dia lakukan untuk membuat anaknya taat kepadanya. Dalam hadist disebutkan, Rasulullah bersabda,

 بَرُّوا اَبَاءَكُمْ تَبِرُّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ

“Berbaktilah kalian kepada orangtuamu, niscaya anak kalian akan berbakti pada kalian.” (HR. Hakim).

Seperti apa perlakuan kita pada orangtua, hal itulah yang menjadi sebab perlakuan anak kita pada kita. Al-jaza’ min jinsil amal, balasan itu tergantung dengan perbuatan.

3⃣. Membacakan buku cerita sebelum tidur.

Kisah anak anak yang berbakti dan keutamaan mereka, Ada banyak kisah tentang hal ini, misalnya:
1. Kisah tentang tiga orang yang terjebak di dalam goa kemudian dibebaskan oleh Allah lantaran bakti salah satu dari mereka kepada orang tuanya.
2. Kisah Uwais al-qarni, seorang tabiin yang berbakti sehingga setiap doanya dikabulkan.
3. Kisah sahabat yang tak boleh berangkat jihad karena mengurus orang tuanya, dan lainnya. Atau kisah sedih para pendurhaka, seperti kisah Juraij.

4⃣. Menanamkan Adab tata krama.

Imam an-Nawawi menyebutkan satu hadits dalam kitabnya, al-Adzkar, “Nabi melihat seseorang bersama anaknya. Maka Nabi bertanya kepada anak tersebut, ‘siapakah ini yang bersamamu?’, Ia menjawab, ‘Ayahku.’ Lalu Nabi bersabda, ‘jangan berjalan di depannya dan jangan membuatnya marah kepadamu. Jangan pula duduk di depannya dan jangan memanggil namanya langsung.”

Mengajarakan akhlak, sopan santun adalah kewajiban para orang tua. Imam Bukhari menyebutkan perkataan Walid bin Numair dalam al-Adabul Mufrad bahwa dahulu orang-orang shalih berkata, “Kebaikan adalah berasal dari Allah sedangkan adab atau tata krama adalah berasal dari orang tua.” Ketika orang tua tidak mengajarkan akhlak yang baik kepada anaknya besar kemungkinan sang anak akan berperilaku buruk kepada kedua orang tuanya.

Wassalam

Apakah anda pernah melakukan hal ini?

‏أخذ الفتوى عن هؤلاء سبب في انتشار الضلال !

‏قال الشيخ سليمان الرحيلي -وفقه الله-:

‏الفتوى لا تؤخذ من الوعّاظ، ولا تؤخذ ممن يسمون بالدعاة، ولا تؤخذ من مشاهير الإعلام، وإنما تؤخذ من العلماء الذين عُرفوا بتعظيم النصوص،
‏إذا ذُكر النص وقف عنده وسلم له، ودعا الناس إليه ،
‏لا يحمل الناس على ترك
‏النص بفلسفات و آراء لا يدل عليها الدليل
‏هذا العالم الذي يؤخذ منه
‏أما الذين لا يعرفون بالعلم بالكتاب والسنة
‏ولا يعرفون بتعظيم النصوص ويعرفون بالكلام العقلي والآراء
‏فإن هؤلاء لا تؤخذ عنهم الفتوى
‏بل أخذ الفتوى عنهم سبب في انتشار الضلال والعياذ بالله.
‏📖شرح فضل الإسلام ص(٩٧/٩٦)

Mengambil fatwa dari mereka dapat menyebabkan kesesatan menyebar kemana-mana

Berkata Syaikh Sulaiman Ar ruhaili semoga Allah selalu menjaga beliau: Fatwa(keputusan ilmiah) tidak bisa diambil dari penceramah, tidak pula dari orang orang yang disebut Da'i, demikian pula tidak bisa diambil dari orang yang sekedar terkenal karena media, tapi fatwa diambil dari Ulama' yang diketahui menghormati nash(dalil), jika dalil disebut di hadapan nya, dia berhenti padanya, puas dan menerima, dan mengajak manusia berhenti pada dalil, dan tidak mengajak manusia untuk meninggalkan dalil nash, hanya untuk mengikuti ajaran-ajaran filsafat, pemikiran-pemikiran yang tidak berdasar dalil, Ulama yang demikian itulah darinya boleh diambil fatwa.
Adapun orang-orang yang tidak diketahui memiliki ilmu terhadap Al quran dan Sunnah, tidak diketahui menghormati dalil-dalil, bahkan lebih mengutamakan logika-logika, maka tidak boleh mengambil fatwa dari mereka, karena justru mengambil fatwa dari mereka, merupakan sebab tersebarnya KESESATAN.

Penjelasan kitab "Fadlul Islam"

Teman Sholih

☘    Keutamaan
   Berkumpul dengan
 Orang-orang Shaleh


يقول ابن القيم رحمه الله:


مجالسة الصالحين تحولك من ستة إلى ستة:

1- من الشك إلى اليقين.

2- ومن الرياء إلى الإخلاص.

3- ومن الغفلة إلى الذكر.

4- ومن الرغبة في الدنيا إلى الرغبة في الآخرة.

5- ومن الكبر إلى التواضع.

6- ومن سوء النية إلى النصيحة.

Imam ibnul qayyim rahimahullah berkata:

“Berkumpul dengan orang-orang yang sholeh akan mengubahmu dari enam hal kepada enam hal:

1. Dari keraguan (dalam perkara agama) menjadi yakin.

2. Dari sikap riya’ menjadi ikhlas dalam beribadah.

3. Dari lalai untuk berdzikir menjadi senantiasa berdzikir.

4. Dari ambisius dunia menjadi cinta akhirat.

5. Dari sifat sombong menjadi penuh tawadhu’.

6. Dari niat yang buruk dalam berbicara menjadi senantiasa memberi ikhlas memberi nasihat.

Ya Allah anugerahkanlah kepada kami teman-teman yang sholeh…

“Seseorang tanpa teman yang sholeh maka bagaikan tangan yang tak memiliki jari”

(Ust Ahmad Zainuddin)

Benarkah? Mulutmu harimau mu

UCAPAN KEJI ORANG “SHALIH”

Thaha Husein.
Namanya adalah legenda.
Legenda modernisasi dan liberalisasi.
Setidaknya di Mesir.
Meski kemudian efeknya ke mana-mana.
Termasuk di Indonesia.

Sepulangnya dari Perancis...
Thaha Husein “menggila” dengan ide-ide barunya.
Memporak-porandakan tatanan Islam
di bumi Kinanah;
negeri para qurra’,
tanah air para fuqaha’ dan ulama,
kampung halaman para mujahidin...

*

Tapi mungkin tidak banyak yang tahu:
Jika Thaha Husein seorang penghafal al-Qur’an.
Matanya buta sejak kecil.
Ia pun dimasukkan ke salah satu “kuttab”
untuk kemudian melewati hari-harinya
bersama ayat demi ayat al-Qur’an,
mengukirnya dalam hafalan yang kukuh.

Hingga akhirnya,
Thaha Husein berhasil menuntaskan hafalannya
sebelum usianya menggenapi 10 tahun!

Hingga terjadilah hari itu dalam hidupnya...
Hari di saat ia ikut dalam sebuah musabaqah,
untuk membuktikan kualitas dirinya
sebagai seorang “hafizh”;
sebuah gengsi yang diimpikan banyak kaum beriman...

Hingga akhirnya satu “syekh” penguji memanggilnya.
Tapi tidak dengan panggilan biasa.
Setidaknya untuk seorang anak buta
yang membaktikan masa kecil untuk Kitabullah.
“Syekh” itu memanggilnya: “Hai Anak buta!”

Begitulah kononnya...

Pendek saja kalimat itu.
Tapi sudah cukuplah ia mengubah segalanya.
Panggilan keji dari lisan “orang shalih” itu
lebih sembilu di hati Thaha Husein dari apapun.

Sejak hari itu,
Thaha bergolak penuh benci
pada semua yang beraroma “al-Azhar”!
(meskipun ia sempat belajar di al-Azhar).
Ia benci pada ulama.
Pada apapun yang beraroma “agama”.

Benar sekali.
Cukup dengan “Hai Anak buta!”,
“Syekh yang shalih” itu telah melahirkan
Seorang Thaha Husein yang kita kenal hari ini:
Seorang pemikir yang tersimpang jalan,
yang mendorong wanita Mesir menanggalkan hijabnya,
yang menginspirasi lahirnya liberalis-liberalis baru,
yang buku-bukunya menjadi rujukan para Zindiq,
yang kebijakannya saat menjadi menteri pendidikan Mesir
“meruntuhkan” nilai-nilai Islam di banyak lininya...

*

Lisan sungguh tak bertulang.
Lisanmu adalah jejak surgamu,
atau jurang nerakamu...

Betapa kita, orang-orang yang merasa shalih;
“hanya” karena tekun merangkai sujud demi sujud,
“hanya” karena tekun merapal tasbih dan dzikir,
“hanya” karena janggut bertumbuh dan hijab terjulur,
Seringkali tak tertahankan nafsu jiwa untuk menyemat:
gelar-gelar tak patut pada selain kita...
cap-cap busuk pada yang kita anggap pendosa...

Susah benar hamba yang katanya “penuntut ilmu” ini:
untuk berhalus-lembut pada sesama kaum mukminin.
Untuk menimbang kata sebelum terucap.

Kita tak pernah tahu –wal ‘iyadzu biLlah-:
Mungkin ada satu kata kita dahulu
yang akan melahirkan “Thaha Husein” baru...
Kata yang tak pernah kita timbang
dengan timbangan akhirat yang abadi.

*

Wahai para ustadz-ustadzah...
Wahai para ayah-bunda...
Wahai para guru...
Wahai engkau yang bercakap di hadapan​ kamera...
Wahai engkau yang menoreh kata di latar maya...
Timbang-timbanglah dengan jiwa,
agar kata yang tercurah hanya membawa bahagia
untuk jejak-jejak akhiratmu di sana...

Bukan sekedar kata
yang puaskan nafsu bicara dan amarah kebencian.
Sebab jika kata-katamu
hanya untuk itu:
hanya sesal sahajalah yang kau tuai
di hari akhiratmu...

Ustadz Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc, MA

Adab

Cermin Ulama
.

Permintaan Maaf Syaikh DR. Abdurrazzâq Al-Badr Kepada Seorang Mahasiswa

-----
Seorang mahasiswa jenjang master pada jurusan Dakwah & Tsaqafah Islam Universitas Islam Madinah, yang berasal dari Nigeria berkisah:

"Aku bukan tokoh dalam kisah ini, namun aku hadir saat itu dan menyaksikannya. Kisah ini masih melekat dalam ingatanku meskipun telah berlalu cukup lama. Mungkin hal ini kembali pada pelajaran dan ibrah serta adab yang tinggi yang terkandung dalam kisah ini.
.
Pada suatu hari di bulan Ramadhan yang penuh berkah tahun 1427 H, di ruangan 103 fakultas Hadits dan studi Islam, Uiversitas Islam Madinah, pada waktu itu kami masih duduk di semester satu jenjang S1. Saat itu kami sedang belajar mata kuliah Tauhid dan pengajarnya adalah yang mulia Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzâq bin Abdulmuhsin Al-'Abbâd Al-Badr _hafizhahullah_. Tak perlu diperkenalkan lagi siapa beliau. Tatkala Syaikh _hafizhahullah_ memanggil nama-nama mahasiswa untuk absensi, sampailah pada seorang teman kami berkebangsaan Srilangka yang bernama Muhammad Shiyâm yang tidak hadir pada hari itu. Di sini lah segera keluar kata-kata dari Syaikh yang mana beliau berkata: _'Muhammad Shiyâm Shâma Fanâma'_ (artinya: Muhammad Shiyâm, dia puasa lalu tidur).
.
Kata-kata itu lewat di pendengaran kami tanpa kami pedulikan, namun sangat besar dalam diri Syaikh. Tak berselang lama, beliaupun beristighfar kepada Allah atas uacapannya tadi. Di sinilah kami baru sadar dengan kata-kata beliau, apa yang bisa mewakilinya dan apa hukumnya dalam syariat.

Syaikh _hafizhahullâh_ tidak cukup hanya beristighfar, beliau mengikutinya dengan meminta kehalalan kepada teman kami yang kebetulan hadir di hari berikutnya. Ketika syaikh sampai pada nama mahasiswa tadi dan beliau dapati ia tengah hadir, syaikh pun berhenti dan memberitahunya tentang apa yang terjadi, bahwa kemarin beliau memanggil namanya dan ia tidak hadir lalu keluarlah ucapan di atas, beliau pun berkata kepadanya: "saya harap kamu dapat memaafkan saya. Syaikh berulang kali menyampaikan permintaan maafnya, sementara mahasiswa tersebut meyakinkan syaikh bahwa ia benar-benar telah memaafkan gurunya. Ketika Syaikh yakin bahwa mahasiswa ini telah memaafkannya atas ucapannya kemarin, beliau pun melanjutkan pelajarannya.
.
Di pekan berikutnya, kami dikagetkan oleh syaikh. Beliau membawa setumpuk buku yang berharga. Setelah pelajaran usai, Syaikh memanggil mahasiswa itu dan beliau berikan kitab-kitab ini kepadanya sambil berkata: "ini disebabkan kata-kata kemarin yang saya ucapkan kepadamu dan saya harap kamu dapat memaafkan saya".

Aku tak mungkin menggambarkan perasaan mahasiswa tersebut pada waktu itu, kecuali wajahnya yang menampakkan sebagian perasaan bahagia bercampur kagum dalam dadanya dengan adab dan ketawadhu'an syaikh.
.
Sebagaimana kisah ini pun memberikan pengaruh besar pada diri kami semua dan memberikan pengaruh bahkan pada cara interaksi kami dengan syaikh.

Semoga Allah menjaga beliau dan memberikan balasan kebaikan kepadanya".

-----
Diterjemahkan oleh:
Lanlan Tuhfatul Lanfas, B.A dari buku:

Juhûd Al Jâmi'âh Al Islâmiyah fî I'dâd Al Kafâât Ad Da'wiyyah Wa Ri'âyatihim, karya: Dr. Sulthan bin Umar Al Hushayyin, hal. 80-82

Bahaya Umroh

"Bahaya Umrah Tanpa Ustadz Pembimbing"

Oleh : Ustadz Yulian Purnama, S.Kom

Setelah memperhatikan beberapa jama'ah umrah yang ada, ternyata banyak yang tidak didampingi ustadz pembimbing. Hanya didampingi seorang yang disebut Tour Leader. Yang ia bukan orang yang berilmu namun sudah berpengalaman umrah saja.

Umrah seperti ini sangat berbahaya, karena:

1. Umroh itu ibadah dan ibadah itu wajib dilandasi ilmu, bukan sekedar pengalaman

2. Banyak kasus-kasus fikih yang pelik seputar umroh, yang hanya diketahui oleh orang yang berilmu

3. Juga masalah seputar safar, thaharah, shalat, pergaulan, dan lainnya yang ini merupakan bagian dari umroh. Jadi sekali perjalanan umroh, banyak bab ilmu yang mesti diketahui

4. Bisa terjerumus dalam kesalahan-kesalahan dalam ibadah bahkan kesalahan yang bisa membuat umroh menjadi tidak sah atau tidak sempurna

5. Jama'ah melakukan praktek kesyirikan di beberapa situs bersejarah dan tidak ada yang mengingatkan atau mengingkari. Padahal kesyirikan adalah pembatal pahala amalan-amalan shalih.

6. Jama'ah yang awalnya tidak berniat melakukan kesyirikan jadi tergoda ingin ikut-ikutan karena melihat jama'ah rombongan lain, karena tidak ada yang mewanti-wanti

7. Banyak yang dalam proses ibadah umroh seperti main-main, tertawa-tawa dan tidak khusyuk, karena tidak diingatkan.

8. Jama'ah melakukan maksiat di tanah haram, seperti merokok, mendengarkan musik, pacaran, wanita membuka jilbab, tidak shalat, dan lainnya. Padahal maksiat di tanah haram lebih berlipat dosanya.

9. Jama'ah juga terjerumus kepada kebid'ahan-kebid'ahan baik dalam ibadah umrohnya atau pada aktifitas-aktifitas lainnya di luar itu. Dan melakukan kebid'ahan di tanah haram juga lebih fatal dari pada di luar tanah haram.

10. Perjalanan jadi kurang berfaedah dan lebih banyak jalan-jalan dan hura-hura. Karena minimnya nasehat-nasehat dan faedah ilmu yang diberikan, lebih banyak wisata dan aktifitas yang kurang bermanfaat.

Maka silakan berumroh dengan travel manapun, yang murah silakan yang mahal juga silakan, namun kami sarankan cari travel yang perjalanannya dibimbing oleh para ustadz dan da'i sunnah.

Semoga Allah memberi taufik.

Berteman

Bahagia itu berteman dengan Orang-orang Baik dan Shalih di Medsos.

✔️ Pas Ramadhan mereka share postingan tentang fikih puasa, keutamaan puasa, semua terkait puasa.

✔️ Pas Syawal mereka share tentang puasa Syawal dan seluk-beluknya.

✔️ Pas bulan Haji mereka share tentang Haji, tentang qurban, fikih Idul Adha, dan seputar itu.

✔️ Pas ada kenaikan harga-harga, mereka share tentang nasehat menghadapi kenaikan harga.

✔️ Pas ramai dukun masuk TV, mereka nasehatin jangan nonton.

👍🏻 Setiap hari ngingetin tentang Akidah, tentang Shalat, tentang Akhlak..

👍🏻 Dan seterusnya, tiap hari mereka share nasehat dan bimbingan menjalani kehidupan dengan baik dan benar.

⏳ Seakan-akan 365 hari dalam setaun menjalani kehidupan kita dibimbing terus oleh nasehat-nasehat mereka. Tentunya setelah taufik dari Allah ﷻ.

⚠️ Ini terjadi kalau temen-temen kita orang-orang baik nan Shalih, rajin menuntut ilmu Agama dan semangat mengamalkannya.

🚫 Kalau tidak, maka medsos kita isinya cuma hura-hura, curcol, gosip, pamer kekayaan, pamer kesuksesan, gokil-gokilan, para alay yang ingin tenar, dan hal-hal yang merusak hati kita.

✔️ Jadi, perbanyaklah teman-teman baik nan Shalih.

📌 Semoga bermanfaat, Barakallahufikum

🔽➖➖➖🔽➖➖➖🔽

🖊 Penulis : Ustadz Yulian Purnama ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Alasan Islam diturunkan Di Arab

MENGAPA NABI DITURUNKAN DI ARAB

Oleh: Al ustadz Wira Mandiri Bachrun

Pertanyaan yang sering muncul dari banyak orang, mengapa Nabi Muhammad di utus di Jazirah Arab, bukan di Kepulauan Nusantara misalnya. Mengapa beliau diutus di Kota Makkah, bukan di Jakarta atau di Jogja? Sebenarnya dari dua artikel yang kami tulis sebelum ini, kita akan punya gambaran bagaimana kondisi Jazirah Arab dan penduduknya, sehingga memang wajar kalau Allah pilih menjadi tempat turunnya wahyu yang terakhir. Namun untuk memperjelas hal tersebut, kita akan coba kembali memaparkan alasan-alasan tersebut dengan lebih sistematis.

1.Keberadaan Baitullah

Sebelum Rasulullah diutus, Allah telah menentukan bahwa Baitullah (Ka’bah) dibangun di jantung Jaziratul Arab, yaitu Kota Makkah. Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”  (Ali Imran: 96).

Jadi jauh sebelum Nabi terakhir dilahirkan di Makkah, kota tersebut sudah disiapkan untuk menerima kehadirannya. Di Kota Makkah pula Allah telah mengukuhkan dakwah bapak para nabi, yaitu Ibrahim alahissalam. Dengan segala bentuk keistimewaan itu, kawasan yang penuh berkah ini memang layak menjadi pondasi bagi dakwah Islam yang merupakan kelanjutan dari millah Ibrahim, menjadi tempat kelahiran dan diutusnya Muhammad sebagai nabi terakhir, di mana beliau juga masih keturunan langsung dari Nabi lbrahim ‘alaihissalam. [1]

Makkah Al Mukarramah juga telah menjadi tempat yang dengan banyaknya orang yang berkunjung ke sana. Mulai dari para jamaah haji, para pedagang, demikian juga para sastrawan dan juga penyair. Keadaan ini tentunya akan mempermudah dakwah. Orang-orang yang datang ke Makkah, maka mereka akan pulang ke negerinya dengan membawa berita kerasulan. Bukankah dahulu kaum Anshar masuk Islam di  musim haji? Bukankah mereka juga membuat baiat, janji setia kepada Rasulullah di musim haji pula? [2]

2. Faktor Bahasa

Ketika Nabi shallallahu ‘alahi wasallam di utus, Jazirah Arab yang demikian luas hanya memiliki satu bahasa untuk komunikasi di antara mereka, yaitu Bahasa Arab. Bahasa Arab yang dipakai oleh para penduduk Jazirah Arab termasuk bahasa yang sangat tua. Semakin tua sebuah bahasa, akan semakin kaya dengan kosakata dan semakin sempurna tata bahasanya. Kalau saja mau meneliti karakter berbagai macam bahasa yang ada di dunia, kita akan dapatkan bahwa bahasa Arab sedemikian istimewa dibandingkan bahasa-bahasa yang lain. Oleh karena itu, pantaslah ia dijadikan bahasa utama umat Islam yang tinggal di seluruh penjuru dunia. [3]

3. Ummi-nya Bangsa Arab

Di antara faktor yang menyebabkan di utusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Jazirah Arab, adalah karena kondisi bangsa Arab yang mayoritasnya ummi, yaitu tidak bisa membaca dan menulis tulisan. Di dalam Al Qur’an Allah berfirman,

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Orang-orang yang mengikut Rasul (yang merupakan) Nabi yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis tulisan) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan hal-hal yang ma’ruf dan melarang mereka dari hal-hal yang mungkar, menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk, dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) adalah orang-orang yang beruntung.” (Al A’raf: 157)

Kalau saja Rasulullah diturunkan di tengah-tengah bangsa yang memiliki budaya literasi, maka bisa saja orang menuduh bahwa beliau mengarang ajaran Islam dari buku-buku yang pernah beliau baca.

Al Imam Asy Syaukani rahimahullah menyebutkan di dalam tafsirnya,

لَوْ كُنْتَ مِمَّنْ يَقْدِرُ عَلَى التِّلَاوَةِ وَالْخَطِّ لَقَالُوا لَعَلَّهُ وَجَدَ مَا يَتْلُوهُ عَلَيْنَا مِنْ كُتُبِ اللَّهِ السَّابِقَةِ، أَوْ مِنَ الْكُتُبِ الْمُدَوَّنَةِ فِي أَخْبَارِ الْأُمَمِ، فَلَمَّا كُنْتَ أُمِّيًّا لَا تَقْرَأُ، وَلَا تَكْتُبُ لَمْ يَكُنْ هُنَاكَ مَوْضِعٌ لِلرِّيبَةِ، وَلَا مَحَلٌّ لِلشَّكِّ أَبَدًا، بَلْ إِنْكَارُ مَنْ أَنْكَرَ، وَكُفْرُ مَنْ كَفَرَ مُجَرَّدُ عِنَادٍ، وَجُحُودٍ بِلَا شُبْهَةٍ

“Seandainya engkau (Muhammad) adalah orang yang mampu membaca dan menulis, tentu orang-orang akan berkata bahwa ajaran beliau hanyalah dari hasil membaca kitab-kitab Allah yang ada sebelumnya atau hasil dari menelaan kitab-kitab yang disusun tentang kisah umat-umat terdahulu. Maka ketika engkau (wahai Muhammad) adalah seorang yang ummi, yang tidak bisa membaca dan menulis tulisan, maka tidak ada lagi peluang untuk meragukan kebenaran risalah. Sehingga yang pengingkaran dan kekufuran kepada beliau hanyalah karena sikap keras kepala, sombong atau termakan syubhat.” [4]

4. Kepolosan Bangsa Arab

Maksudnya kepolosan di sini bahwa bangsa Arab kala itu adalah bangsa yang belum terkontaminasi oleh peradaban yang ada di sekitarnya. Pikiran mereka belum dicemari berbagai macam filsafat yang rumit. Seperti ke-ummi-an mereka, kepolosan bangsa Arab ini adalah untuk menyingkirkan keraguan dari dada semua manusia. Kalau saja nabi yang diutus Allahsubhanahu wa ta’ala itu lahir dari kalangan intelektual yang menguasai kitab-kitab filsafat, sejarah-sejarah bangsa dan peradaban seperti bangsa Yunani, Romawi dan Persia, pastilah orang akan menganggap Islam merupakan buah pikir manusia, bukan wahyu. [5]

5. Letak yang Strategis untuk Memulai Dakwah

Jika ditinjau dari letak geografis, Jazirah Arab yang dipilih oleh Allah sebagai tempat kelahiran dakwah agung ini begitu strategis seperti yang telah kita sebutkan pada pembahasan kita sebelum ini. Bahkan sebagian ulama menyebutkan bahwa Jazirah Arab adalah bagian tengah dari peradaban dunia. Al Imam Al Qurthubi di dalam tafsirnya bahkan menyebutkan bahwa Ka’bah adalah pertengahan bumi.[6] Namun hendaknya Anda jangan membayangkan dunia seperti di zaman kita sekarang. Tapi bayangkanlah dunia di masa pengutusan Rasulullah, sebelum adanya penemuan benua baru dan perpindahan besar-besaran manusia ke sana. Letak yang strategis ini akan semakin terbukti dengan perjalanan penyebaran Islam di masa-masa Khulafaur Rasyidin dan kerajaan-kerajaan Islam setelahnya.[7]

6. Fanatisme Kesukuan

Dahulu sistem sosial yang berlaku pada kebanyakan bangsa Arab adalah sistem qabily (kesukuan). Maka hubungan kekerabatan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sistem sosial kemasyarakatan semacam ini. Maka ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mulai berdakwah, beliau pun mendapatkan perlindungan dan pertolongan yang signifikan dari qabilah beliau, Bani Hasyim, terutama dari paman beliau Abu Thalib. [8]

Demikian beberapa faktor yang disebutkan oleh para ulama sebagai alas an mengapa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus oleh Allah di Jazirah Arabia. Ini semua merupakan hikmah yang agung yang pastinya telah ditentukan oleh Allah subhanahu wata’ala yang Maha Hakim.

Wallahu a’lam bisshawab.

Selesai ditulis di Jogjakarta, 28 Muharram 1439 H bertepatan dengan tanggal 18/10/2017.

Catatan Kaki:

[1] Muhammad Said Ramadhan Al Buthi, Fiqhus Sirah An Nabawiyah, (Beirut: Darul Fikr, 1999), hlm. 49.

[2] Zaid bin Abdul Karim Az Zaid, Fiqhus Sirah, (Riyadh: Darut Tadmuriyyah, 1424 H) hlm. 22.

[3] Muhammad Said Ramadhan Al Buthi, Fiqhus Sirah An Nabawiyah, (Beirut: Darul Fikr, 1999), hlm. 50.

[4] Muhammad bin Ali Asy Syaukani, Fathul Qadir, (Damaskus: Daar Ibni Katsir, 1414 H), Jilid 4 hlm. 239.

[5] Muhammad Said Ramadhan Al Buthi, Fiqhus Sirah An Nabawiyah, (Beirut: Darul Fikr, 1999), hlm. 48-49.

[6] Muhammad bin Ahmad Al Qurthubi, Al Jami’ li Ahkamil Qur’an, (Kairo: Darul Kutub Al Mishriyyah, 1964), jilid 2, hlm. 153.

[7] Muhammad Said Ramadhan Al Buthi, Fiqhus Sirah An Nabawiyah, (Beirut: Darul Fikr, 1999), hlm. 49.

[8] Zaid bin Abdul Karim Az Zaid, Fiqhus Sirah, (Riyadh: Darut Tadmuriyyah, 1424 H) hlm. 20.

Menikah

1. Menganggap bahwa waktunya sudah mendesak, tidak baik jika ditunda lebih lama lagi.
2. Mencari-cari kemungkinan pasangan yang cocok.
3. Membayangkan bahagianya memiliki pasangan, dan bayangkan hal-hal buruk jika pernikahan ditunda.
4. Berdoa kepada Allah agar diberi yang sesuai kriteria yang kita mau.
5. Berdoa kepada Allah minta modal nikah, dari manapun asal halal.
6. Jika sudah menemukan calon, tanyakan, dia mau atau tidak.
7. Jangan berkenalan lebih lanjut kecuali dia mau dengan anda, dan orangtuanya setuju, jika belum, jangan kepedean.
8. Tanyakan jangan kepada saudara atau keluarganya, tapi tetangga, atau teman.
9. Jangan anggap dia satu-satunya calon yang tersedia.(aggapan itu diperlukan jika anda berdua sudah terikat dengan akad nikah, kalau sudah nikah jangan melirik kesana kemari lagi)
10. Tanyakan hal-hal yang bersifat duniawi, jika sudah sesuai baru tanyakan hal-hal yang berkaitan dengan agama, jangan dibalik, dosa.
11. Jika sudah sesuai, bikin kesepakatan untuk bertemu ditemani mahrom.
12. Datangi orangtuanya untuk melamar.
13. Buat kesepakatan yang menyenangkan kedua belah pihak untuk menetapkan tanggal pernikahan.
14. Buat kesepakatan mahar dan konsep acara yang tidak terlalu membebani dua pihak.
15. Persiapkan mental dan fisik.
16. Persiapkan berkas dan persyaratan yang dibutuhkan.
17. Mohon kelancaran dan kemudahan kepada Allah.

Alhamdulillah

SELAMAT ANDA TELAH BERTEMU BELAHAN JIWA DAN PENYEMPURNA SEPARUH AGAMA ANDA

-Memohon kepada Allah segala kebaikan yang ada pada dirinya, dan dihindarkan dari kejelekan nya.
-Hargai dia.
-Cintai dia.
-Pikirkan hal-hal yang baik darinya.
-Ingatlah hanya kebaikan nya.
-Beri perhatian kepadanya.
-Tuntut hanya diri anda untuk memenuhi kewajiban, bukan dibalik.
-Tolong-menolonglah dalam kebaikan.

Tempat penitipan harta

Cara agar harta bisa dibawa mati

Hajjah Soepini, pemilik salah satu usaha Rumah Makan Adidarma terkemuka di Surabaya ( soto gubeng pojok) memang dikenal masyarakat atas kedermawanannya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya.
Seakan dunia telah begitu hina di matanya.
Inilah mungkin sosok nyata orang yg dunia di tangannya dan akhirat di hatinya.

Maka beberapa orang pengusaha muda yg bersemangat mendatangi beliau.

"Ajarkan pada kami Ji, bagaimana caranya agar kami seperti hajjah sopiah."
"Bisa bisnis maju sukses, tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan.. hingga seperti hajjah sopiah bersadaqah terasa ringan"
"Wah", sahut Hajjah sopiah tertawa,
"Antum salah alamat !"
"Lho ?"
"Lha iya... kalian datang pada orang yg salah. Lha saya ini SANGAT SAYANG JG MENCINTAI HARTA SAYA."
"Saya ini sangat mencintai Aset yg saya miliki "!!!
"Lho ?"
"Kok lho?? Lha sebab saking cinta dan sayangnya saya pada harta, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA MENINGGALKAN HARTA SAYA DI DUNIA INI."
"AKAN SAYA BAWA MATI DIKUBUR DENGAN HARTA BISNIS SAYA.."
"Saya TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan saya."
Makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu :
"TITIP pada Masjid."
"TITIP pada anak Yatim."
"TITIP pada Fakir miskin."
"TITIP pada Madrasah."
"TITIP pada Pesantren."
'TITIP pada pejuang fii sabilillah."
"TITIP pada Guru2 Agama."
"TITIP pada Karyawan yg rajin Ibadah."
"TITIP pada sodara dan karyawan yg dirawat sakit."

"Alhamdulillah ada yg berkenan mau dititipi, saya senang sekali."
"Alhamdulillah ada yg sudi diamanati, saya bahagia sekali."
"Insya Allah DI AKHIRAT NANTI SAYA BISA AMBIL LAGI, TITIPAN SAYA."

"Saya ingin kekayaan saya itu DAPAT SAYA NIKMATI BERLIPAT-LIPAT di ALAM KUBUR dan di AKHIRAT"

Jadi..! Siapa bilang harta tdk dibawa mati ?
HARTA ITU DIBAWA MATI !!

Caranya ?

JANGAN BAWA SENDIRI...
Minta tolong dibawakan oleh anak Yatim, Fakir miskin, orang-orang yg berjuang di jalanNYA dll.
Karena anak dan keluarga sy cuma kasih kain kafan putih saja ketika sy sdh meninggal nanti.

Semoga menjadi renungan kita para sahabat yg soleh dan solehaha.

Jahannam

JAHANNAM SETELAH 300 KM

Aku mengenal seorang pemuda yang dulu termasuk orang-orang yang lalai dari mengingat Allah. Dulu dia bersama dengan teman-teman yang buruk sepanjang masa mudanya. Pemuda itu meriwayatkan kisahnya sendiri:

“Demi Allah, yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, aku dulu keluar dari kota Riyadh bersama dengan teman-temanku, dan tidak ada satu niat dalam diriku untuk melakukan satu ketaatanpun untuk Allah, apakah untuk shalat atau yang lain.”

“Alkisah, kami sekelompok pemuda pergi menuju kota Dammam, ketika kami melewati papan penunjuk jalan, maka teman-teman membacanya “Dammam, 300 KM”, maka aku katakan kepada mereka aku melihat papan itu bertuliskan “Jahannam, 300 KM”. Merekapun duduk dan menertawakan ucapanku. Aku bersumpah kepada mereka atas hal itu, akan tetapi mereka tidak percaya. Maka merekapun membiarkan dan mendustakanku.

Berlalulah waktu tersebut dalam canda tawa, sementara aku menjadi bingung dengan papan yang telah kubaca tadi. Selang beberapa waktu, kami mendapatkan papan penunjuk jalan lain, mereka berkata “Dammam, 200 KM”, kukatakan “Jahannam, 200 KM”. Merekapun menertawakan aku, dan menyebutku gila. Kukatakan: “Demi Allah, yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, sesungguhnya aku melihatnya bertuliskan “Jahannam, 200 KM”.” Merekapun menertawakanku seperti kali pertama. Dan mereka berkata: “Diamlah, kamu membuat kami takut.” Akupun diam, dalam keadaan susah, yang diliputi rasa keheranan aku memikirkan perkara aneh ini.

Keadaanku terus menerus bersama dengan pikiran dan keheranan, sementara keadaan mereka bersama dengan gelak tawa, dan candanya, hingga kemudian kami bertemu dengan papan penujuk jalan yang ketiga. Mereka berkata: “Tinggal sedikit lagi “Dammam, 100 KM”.” Kukatakan: “Demi Allah yang Maha Agung, aku melihatnya “Jahannam, 100 KM”.” Mereka berkata: “Tinggalkanlah kedustaan, engkau telah menyakiti kami sejak awal perjalanan kita.” Kukatakan: “Turunkan aku, aku ingin kembali.” Mereka berkata: “Apakah engkau sudah gila?” Kukatakan: “Turunkan aku, demi Allah, aku tidak akan menyelesaikan perjalanan ini bersama kalian.” Maka merekapun menurunkanku, akupun pergi ke arah lain dari jalan tersebut. Akupun tinggal di jalan itu beberapa saat, dengan memberikan isyarat kepada mobil-mobil untuk berhenti, tetapi tidak ada seorangpun yang berhenti untukku. Selang beberapa saat, berhentilah untukku seorang sopir yang sudah tua, akupun mengendarai mobil bersamanya. Saat itu dia dalam keadaan diam lagi sedih, dan tidak berkata-kata walaupun satu kalimat.

Maka kukatakan kepadanya: “Baiklah, ada apa dengan anda, kenapa anda tidak berkata-kata?” Maka dia menjawab: “Sesungguhnya aku sangat terkesima dengan sebuah kecelakaan yang telah kulihat beberapa saat yang lalu, demi Allah aku belum pernah melihat yang lebih buruk darinya selama kehidupanku.” Kukatakan kepadanya: “Apakah mereka itu satu keluarga atau selainnya?” Dia menjawab: “Mereka adalah sekumpulan anak-anak muda, tidak ada seorangpun dari mereka yang selamat.” Maka dia memberitahukan kepadaku ciri-ciri mobilnya, maka akupun mengenalnya, bahwa mereka adalah teman-temanku tadi. Maka akupun meminta kepadanya untuk bersumpah atas apa yang telah dia katakan, maka diapun bersumpah dengan nama Allah.

Maka akupun mengetahui bahwa Allah  telah mencabut roh teman-temanku setelah aku turun dari mobil mereka tadi. Dan Dia telah menjadikanku sebagai pelajaran bagi diriku dan yang lain. Akupun memuji Allah yang telah menyelamatkanku di antara mereka.”

Syaikh Abu Khalid al-Jadawi berkata: “Sesungguhnya pemilik kisah ini menjadi seorang laki-laki yang baik. Padanya terdapat tanda-tanda kebaikan, setelah dia kehilangan teman-temannya dengan kisah ini, yang setelahnya dia bertaubat dengan taubat nashuha.”

Maka kukatakan: “Wahai saudaraku, apakah engkau akan menunggu kehilangan empat atau lima teman-temanmu sampai kepada perjalanan seperti perjalanan ini? Agar engkau bisa mengambil pelajaran darinya? Dan tahukah kamu, bahwa kadang bukan engkau yang bertaubat karena sebab kematian teman-temanmu, melainkan engkaulah yang menjadi sebab pertaubatan teman-temanmu karena kematianmu di atas maksiat dan kerusakan.” Na’udzu billah.

Ya Allah, jangan jadikan kami sebagai pelajaran bagi manusia, tetapi jadikanlah kami sebagai orang yang mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada mereka, dan dari apa saja yang terjadi di sekitar kami. Allahumma Amin.”

Abu Khalid

📜 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

_"Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun."_

(Hadits ini shahih.Diriwayatkan oleh Imam Muslim, no. 2674)

Apakah keajaiban doa?

Doa, mendatangkan keajaiban dari Allah

Ketika Allah berjanji, sudah pasti Allah menepati janji tersebut, karena Allah Maha Benar Dan Maha Mampu atas segala sesuatu
إنما أمره إذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون
Sesungguhnya urusan Allah jika Dia menghendaki sesuatu maka hanya berfirman: jadilah ! Maka sesuatu yang di kehendaki pun terjadi

وعد الله لا يخلف الله ولكن أكثر الناس لا يعلمون
Itu merupakan janji Allah, Dia tidak akan menyelisihi janji-NYA, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya

Jadi jika anda berdoa, maka yakinlah Allah pasti mengabulkan nya, tidak ada yang sulit bagi Allah, dan Allah menyukai hambanya yang mau meminta kepadanya.
Seorang ulama menyatakan:
إذا ألهمت للدعاء فانتظر الإجابة
Jika engkau diberi petunjuk oleh Allah, maka tunggulah pengkabulan doa tersebut.
Anda tinggal menyediakan kesabaran untuk menunggu keajaiban dari Allah.
Janji Allah akan memberikan apapun yang hambanya minta, apapun.
Maka Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam melarang ummatnya untuk berdoa kejelekan, baik untuk diri nya atau orang lain, karena Allah akan mengabulkan nya.
وآتاكم من كل ما سألتموه وإن تعدو نعمة الله لا تحصوها
Dan Dia Allah akan memberikan apapun yang kalian minta kepadaNYA dan apabila kalian menghitung hitung nikmat Allah yang ada pada kalian niscaya kalian tidak bisa menghitungnya.

Jadi ketika anda berdoa, anda jangan lupa mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang sudah ada, apapun bentuknya, itu termasuk sebab yang mempermudah terkabulnya doa anda, dan juga karunia Allah akan bertambah.
Dikisahkan bahwa Nabi Zakariya alaihissalam berdoa meminta keturunan seumur hidupnya, sampai beliau berumur sangat tua, bahkan istri beliau alaihissalam adalah wanita yang mandul, tetapi Allah berkehendak untuk mengabulkan doa Nabi Zakariya alaihissalam, bahkan beliau alaihissalam pun takjub dan kagum terhadap kehendak Allah tersebut, Allah berfirman
يا زكريا إنا نبشرك بغلام اسمه يحي لم نجعل له من قبل سميا⁦♾ قال رب أنى يكون لي غلام وكانت امرأتي عاقرا وقد بلغت من الكبر عتيا♾ قال كذلك قال ربك هو علي هين وقد خلقتك من قبل ولم تك شيئا
Allah berfirman: Wahai Zakariya, sesungguhnya kami memberimu kabar gembira dengan seorang anak yang bernama Yahya, yang kami belum memberi nama tersebut kepada seorangpun sebelumnya,♾ Zakariya alaihissalam berkata: Wahai Tuhanku, bagaimana saya bisa memiliki anak? Sementara istriku adalah wanita mandul, dan aku telah menjadi tua renta? ♾ Demikianlah Tuhanmu telah berfirman: Hal itu sangatlah mudah bagi KU, dan KAMI telah menciptakanmu sebelumnya, padahal dulu kamu belum menjadi sesuatu. (QS 19: 7-9)

Tidak ada perkara sulit bagi Allah untuk mengabulkan doa seorang hamba.
Hanya anda perlu untuk mengimaninya dengan penuh keyakinan, agar keajaiban tersebut juga menghampiri anda.
Seorang yang beriman senantiasa optimis dan berharap kepada Allah, dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa dan permintaan nya.

Ketika anda merasa bahwa doa anda seolah-olah tidak segera dikabulkan.
Ingat
Ketika anda orang yang beriman, pasti anda yakin bahwa Allah dengan izin nya akan mengabulkan doa anda.
Tetapi terkadang muncul keraguan, bahkan kebosanan, hal ini bisa timbul terutama karena anda kurang yakin akan terkabulnya doa tersebut, padahal itu dasar untuk terkabulnya doa.
Sebagaimana dalam hadist Qudsi Allah berfirman
أنا عند ظن عبدي بي
"Sesungguhnya AKU sesuai prasangka hambaKU"
HR. Bukhari dan Muslim

Nah, apakah pantas bagi kita untuk berprasangka buruk terhadap Allah?
Tentu tidak pantas, bahkan dilarang.
Allah taala berfirman:
يظنون بالله ظن السوء عليهم دائرة السوء وغضب الله عليهم ولعنهم
"Mereka berprasangka buruk kepada Allah, maka bagi mereka adzab yang buruk dan kemurkaan Allah, Allah melaknat mereka"
Kepada seorang manusia yang penuh kekurangan dan kelemahan saja anda tidak boleh berprasangka buruk, maka bagaimana mungkin anda berprasangka buruk kepada Allah yang MAHA AGUNG MAHA SEMPURNA.

Apakah anda menyangka Allah tidak mendengar doa anda?
Itu mustahil, Allah maha mendengar, bahkan bukan hanya doa anda yang menggunakan lidah, bahkan bisikan hati pun Allah mendengarnya,
يعلم خائنة الأعين وما تخفي الصدور
"Allah maha mengetahui mata yang khianat dan hal-hal yang disembunyikan didalam dada"
Jadi apakah anda masih menyangka Allah tidak mendengar doa anda?
وربك يعلم ما تكن صدورهم وما يعلنون القصص

أم يحسبون أنا لا نسمع سرهم ونجواهم بلى ورسلنا لديهم يكتبون الزخروف ٨٠

Kemudian, jika Allah mendengar doa anda, apakah anda menyangka Allah mengabaikan doa anda?
Itu juga mustahil, karena doa orang kafir saja Allah mengabulkan nya, maka tidak mungkin Allah mengabaikan hamba yang DIA cintai, hamba yang beriman kepada NYA.
فإذا ركبوا في الفلك دعووا الله مخلصين له الدين فلما نجّاهم إلى البر إذا هم يشركون
"Ketika mereka(orang musyrik) berlayar dengan kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan ikhlas, tapi ketika Allah menyelamatkan mereka ke daratan, mereka tiba-tiba berbuat syirik lagi"

Allah yang memerintahkan kita untuk berdoa dan memohon kepadanya, dan berjanji akan mengabulkan permintaan kita.

الله أعلم

Hidupu mau teratur? Ini caranya

Allah adalah pemilik alam semesta ini, dan yang mengatur segala macam makhluk di dalamnya, baik malaikat, manusia, jin, binatang, tumbuhan, bahkan mineral, dan zat-zat yang ada, Allah yang mengatur jumlahnya, kadarnya, fungsinya, terutama manfaatnya bagi manusia, maka jika anda menyadari hal tersebut, timbul satu pertanyaan, apakah ada yang lebih tau cara mengambil keuntungan dari itu semua selain Allah? Adakah yang bisa membuat aturan yang berlaku di alam semesta selain Allah? Allah sudah memberikan jawaban atas pertanyaan ini, bahkan sebelum pertanyaan tersebut terbersit di benak anda.
Allah memberi tahu bahwa tidak ada kekuasaan di alam semesta bagi selain NYA
والذي تدعون من دونه ما يملكون من قطمير
Dan sesembahan yang kamu mintai dari selainNYA sedikitpun mereka tidak memiliki kuasa meskipun hanya setipis kulit ari

Bahkan Allah menegaskan bahwa selainNYA tidak memiliki kontribusi terhadap penciptaan alam semesta
قل ادعوا الذين زعمتم من دونه لا يملكون مثقال ذرة في السموات ولا في الأرض وما لهم فيهما من شرك وما لهم من ظهير
Katakanlah kepada mereka : berdoalah kalian kepada yang kalian anggap sebagai tuhan dari selain Allah, tapi sesungguhnya mereka tidak memiliki kuasa meskipun hanya seberat atom/debu di langit maupun dibumi, dan mereka tidak memiliki pada keduanya (langit dan bumi) persekutuan dan tidak pula mereka membantu Allah dalam menciptakan keduanya

Maka tidak diragukan lagi, apabila anda hendak memperbaiki kehidupan anda didunia, terlebih diakhirat, anda harus mentaati aturan-aturan Allah.
Apa yang dimaksud dengan aturan-aturan Allah?
Yaitu kewajiban-kewajiban yang harus anda tunaikan sebagai hamba Allah.
Lalu bagaimana anda bisa mengetahui kewajiban yang harus anda kerjakan?
Tentu anda harus mempelajarinya dari Al quran dan Hadis Nabinya shallallahu alaihi wasallam, karena itu satu-satunya fasilitas sekaligus karunia terbesar yang Allah berikan kepada manusia.
Bagaimana anda bisa mengambil pelajaran dari Al quran dan Hadis?
Tentu dengan cara mempelajarinya dari ahlinya yaitu orang-orang yang berilmu dan bertaqwa.
Jadi tugas anda adalah datang ke majelis-majelis ilmu syariat sekuat kemampuan anda, kemudian berusaha mengikuti dan mengamalkan apa yang anda dapatkan didalam majelis tersebut, kemudian anda mulai mengajak keluarga, kerabat, teman, tetangga anda, jika anda sudah merasa mampu untuk mengajak mereka.
Jadi dimulai dari diri anda terlebih dahulu, anda meyakini pentingnya mempelajari ilmu agama ini, karena ilmu itulah yang membedakan antara manusia dan hewan, manusia diberi aturan oleh Allah, dan diberi akal untuk memahaminya, yang kemudian itu berpengaruh terhadap perilakunya, baik terhadap sesama hamba Allah, terlebih perilaku dia kepada Allah.
Dan tentunya dalam hal itu manusia ber tingkat-tingkat kadar keilmuan dan ketaatan mereka terhadap aturan Allah tersebut, jadi wajar jika anda mendapati ada orang yang sangat taat pada aturan Allah, ada pula yang mengabaikan aturan Allah, masing masing akan mempertanggungjawabkan perilakunya nanti di hari pembalasan, tidak ada yang luput dari catatan amal perbuatan nya.
Ada seorang Ulama yang meneliti perilaku-perilaku anak di sebuah keluarga, beliau menemukan bahwa keluarga yang lebih memperhatikan ilmu agama lebih sedikit berkontribusi dalam kasus-kasus kejahatan daperilaku anak nakal, sebalik nya kasus-kasus tersebut umumnya berasal dari keluarga yang tidak peduli atau kurang peduli terhadap pendidikan agama.
Ini adalah kenyataan yang wajar, dimana Allah selalu mengangkat derajat manusia yang memiliki pemahaman terhadap ilmu agama sesuai dengan kadarnya masing-masing.
Bahkan dikalangan hewan pun Allah memberikan hukum yang berbeda dalam kehalalan buruan yang di dapatkan dari anjing yang terlatih dan yang belum terlatih.
قل هل يستوي الذين يعلمون و الذين لا يعلمون إنما يتذكر أولوا الألباب
Katakanlah, apakah sama antara orang orang yang berilmu dan orang orang yang tidak berilmu, sesungguhnya yang bisa mengambil pelajaran hanya orang orang yang berakal

Jadi pastikan anda dan orang orang terdekat, sangat menghormati dan memprioritaskan ilmu agama, baik dengan rutin mendatangi kajian-kajian ilmu, membaca buku dan kitab para ulama, buku hadis, Alquran dan terjemahnya, melihat tayangan-tayangan majlis taklim, audio taklim, dan segala sarana yang bisa menambah keilmuan kita, kemudian berusaha dan meminta karunia kepada Allah untuk bisa mengamalkan dan mendakwahkan nya.
Dan keteraturan dan keseimbangan akan menyertai perjalanan hidup anda sebagaimana yang telah di janjikan Allah.
وعد الله الذين آمنوا منكم وعملوا الصالحات ليستخلفنهم في الأرض كما استخلف الذين من قبلهم وليمكنن لهم دينهم الذي ارتضى لهم وليبدلنهم من بعد خوفهم أمنا يعبدونني لا يشركون به شيئا ومن كفر بعد ذلك فؤلىئك هم الفاسقون

Saling mendoakan

بسم الله الرحمن لرحيم

KEUTAMAAN MENDOAKAN KEBAIKAN UNTUK KAUM MUSLIMIN

Join Telegram:

http://t.me/kumpulantanyajawab

Sesungguhnya kaum kaum muslimin bersaudara antara satu dengan lainnya,Allah ta`ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara"
Q.s Al-Hujurat:10

Dan salah satu konsekuensi dari persaudaraan tersebut adalah berbuat baik kepada mereka seperti  mendoakan kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.

Dan mendoakan kebaikan kepada kaum muslimin merupakan perkara yang disyariatkan dan dianjurkan,Allah ta`ala berfirman:

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا

"Dan orang-orang yang datang setelah mereka(setelah Muhajirin dan Ansar)berdoa: wahai Rabb kami ampunilah kami dan orang-orang
yang beriman terlebih dahulu dari kami
dan janganlah menjadikan dihati-hati kami kedengkian pada orang-orang yang beriman"Q.s Al-Hasyr:10.

Berkata nabi Ibrahim sebagaimana Allah ta`ala hikayatkan dalam firmanNya:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

"Wahai Rabb kami ampunilah aku,kedua orang tuaku dan orang-orang mukmin pada hari perhitungan amalan(hari kiamat)"Q.s Ibrahim:41

Dan Allah ta`ala berkata kepada nabi kita Muhammad shallallahu `alaihi wasallam:

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ

"Mintalah ampun dari dosa-dosamu dan dosa kaum mukmin laki-laki ataupun perempuan"Q.s Muhammad:19.

Dan hal tersebut telah dilakukan para salaf juga, berkata Hisyam bin Urwah:

كَانَ عُرۡوَةُ ﻳَﺪۡﻋُﻮۡ ﻟِﻠﺰُّﺑَﻴۡﺮِ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺗِﻪ وَيُسَمِّيهِ»

"Urwah bin Zubair selalu mendoakan kebaikan untuk Zubair(bapaknya Urwah) didalam shalatnya dan menyebutkan namanya saat mendoakannya
(seperti mengatakan:Ya Allah ampunilah Zubair,dst)"diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dan sanadnya shahih.

Dan mendoakan kebaikan kepada kaum muslimin secara umum mempunyai keutamaan yang besar,diantaranya para malaikat akan mendoakan kebaikan yang semisalnya kepada orang yang berdoa,Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda
dalam hadis Abu Darda:

ﻣَﺎ ﻣِﻦۡ ﻋَﺒۡﺪٍ ﻣُﺴۡﻠِﻢٍ ﻳَﺪۡﻋُﻮۡ ﻷَﺧِﻴۡﻪِ ﺑِﻈَﻬۡﺮِ اﻟۡﻐَﻴۡﺐِ، ﺇِﻻ ﻗَﺎﻝَ اﻟۡﻤَﻠَﻚُ: ﻭَﻟَﻚَ بِمِثۡلِهِ

"Tidaklah seorang muslim mendoakan kebaikan kepada saudaranya (muslim) secara tersembunyi(orang yang didoakan tidak mengetahui hal tersebut) kecuali malaikat akan berdoa:semoga Allah ta`ala memberikan yang semisalnya(dalam kebaikan)"diriwayatkan
Muslim(2732)

Dalam riwayat lain:

ﺁﻣِﻴۡﻦَ ﻭَﻟَﻚَ ﺑِﻤِﺜۡﻞٍ

"Malaikat berkata: ﺁﻣِﻴۡﻦَ (Ya Allah kabulkanlah doanya) dan semoga anda mendapatkan yang semisalnya pula"diriwayatkan Imam Muslim (2732) dari Abu Darda.

Berkata Aun bin Abdullah:

ﺃَﺭۡﺑَﻊٌ ﻻَ ﻳُﺤۡﺠَﺒۡﻦَ ﻋَﻦِ ﷲِ: ﺩَﻋۡﻮَﺓُ ﻭَاﻟِﺪٍ ﺭَاﺽٍ، ﻭَﺇِﻣَﺎﻡٍ ﻣُﻘۡﺴِﻂٍ، ﻭَﺩَﻋۡﻮَﺓُ اﻟۡﻤَﻈۡﻠُﻮۡﻡِ، ﻭَﺩَﻋۡﻮَﺓُ اﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺩُﻋَﺎءً ﻷَﺧِﻴۡﻪِ ﺑِﻈَﻬۡﺮِ اﻟۡﻐَﻴۡﺐِ

"Empat golongan yang mana doanya tidak terhalangi(sangat diharapkan untuk dikabulkan) doa orang tua yang baik dan shalih kepada anaknya,doa pemimpin yang adil,doa orang yang teraniaya,dan doa seorang muslim untuk saudaranya muslim secara tersembunyi"
diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dan sanadnya shahih.

NASEHAT

Hendaknya setiap muslim dan muslimah mempersembahkan sesuatu yang bermanfaat kepada kaum muslimin secara umum baik dengan doa ataupun lainnya,terutama untuk kedua orang tua dan orang-orang yang bermanfaat kepada kaum muslimin seperti para ulama,syaikh,ustad yang memperjuangkan tegaknya Al-Qur`an dan sunnah.

والله أعلم بالصواب

Kota Ma'bar Rupublik Yaman

27 Muharam 1441 H

✍Ustadz Abu Bakar Rafi bin Ladukani
Al-Buthoniy Hafizhahullah

Sabar

بسم الله الرحمن الرحيم

BERSABARLAH BAGAIMANAPUN KEADAANNYA

Sesungguhnya agama dan iman seseorang tidak akan tegak kecuali dibangun diatas kesabaran,berkata Ibnul Qayyim:

وَالۡصَبۡرُ مِنَ الِإيۡمَانِ بِمَنۡزِلَةِ الرَّأۡسِ مِنَ الۡجَسَدِ

"Kedudukan sabar dalam keimanan seperti kedudukan kepala pada jasad seseorang" lihat Al-Madarij:486 dan
Zadul Maad :4/314.

Sebagaimana jasad seseorang tidak akan tegak kecuali ada kepalanya,begitu pula agama seseorang tidak akan tegak kecuali dibangun diatas kesabaran.

Dan tetap semangatlah anda dalam mengamalkan Al-Quran dan hadis yang shahih diatas pemahaman sahabat bagaimanapun keadaannya,baik disaat  lapang ataupun sengsara,Allah taala berfirman:

وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Dan kami akan memberikan cobaan dan ujian kepada kalian dengan kejelekan dan kebaikan dan kepada Kamilah kalian akan dikembalikan"Q.s Al-Anbiya:35

Sabarlah anda terhadap bapak,ibu,anak,teman,tetangga dan kaum musliminsecara umum dalam menuntun mereka dalam kebaikan,Allah taala berfirman:

ِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ

"Dan Kami memberikan cobaan sebagian kalian dengan sebagian lainnya,apakah kalian bisa bersabar"Q.s Al-Furqan:20

والله أعلم بالصواب

Kota Ma'bar Rupublik Yaman

11 Shafar 1441 H

Abu Bakar Rafi bin Ladukani
Al-Buthoni

Demonstrasi =jihad ?

بسم الله الرحمن الرحيم

🔰PENJELASAN ULAMA TENTANG DEMONSTRASI

Penulis,
🖋Ustadz Abu Bakar Rafi bin Ladukani
Al-Buthoniy Hafizhahullah

Join Telegram:
http://t.me/kumpulantanyajawab
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

🌴Salah satu usaha musuh-musuh islam dalam mengacaukan keamanan dan ketentraman sebagian negara kaum muslimin adalah penerapatan demonstrasi yang diatur dan ditata sedemikian rupa sehingga sebagian kaum muslimin terpengaruh dan tidak menyadari kalau hal tersebut merupakan tipu daya dan makar dari mereka(musuh-musuh islam) sehingga sebagian kaum muslimin menganggap hal tersebut termasuk bagian dari islam,padahal ulama islam  telah menjelaskan hakikat dan bahaya dari demonstrasi tersebut,diantaranya:

(1)Merupakan perkara yang tidak dikenal dizamannya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam,juga tidak ada dizamannya para sahabat, padahal sangat memungkinkan untuk mereka lakukan kalau seandainya hal tersebut memang baik,berkata Ibnu Utsaimin:

إِنَّ الۡمُظَاهَرَاتِ أَمۡرٌ حَادِثٌ لَمۡ يَكُنۡ مَعۡرُوۡفًا فِي عَهۡدِ النَِّبيِّ صَلَّى ﷲُ عَلَيۡهِ وَسَلَّمَ وَلَا فِي عَهۡدِ الۡخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيۡنَ وَلاَ فِي عَهۡدِ الصَّحَابَةِ

"Sesungguhnya demonstrasi merupakan perkara baru yang tidak diketahui dizamannya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam,juga tidak  dizamannya khalifah rasyidun(zamannya Abu Bakar Ash-Shiddiq,Umar bin Khatab,Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib) juga tidak terdapat dizamannya para sahabat secara umum "lihat Min Fiqhil Fitanin Nazilah:138.

(2)Bukan merupakan jalan dan tatacara yang ditempu oleh para salaf,berkata Ibnu Utsaimin:

هَذَا لَيۡسَ مِنۡ طَرِيۡقَةِ السَّلَفِ

"Demonstrasi bukanlah jalan dan metodenya para salaf "lihat Min Fiqhil Fitanin Nazilah:149

(3)Termasuk adat dan kebiasaan orang kafir, berkata Dewan Fatwa Kerajaan Saudi yang dipimpin oleh Ibnu Baz dan salah satu anggotanya Syaikh Shalih Al-Fauzan:

وَلَا تَمُتُّ إِلَى الِإسۡلَامِ بِصِلَةٍ

"Dan demonstrasi tersebut tidak ada kaitannya dengan islam(bukan berasal dari islam sama sekali)"lihat Fatawa Lajnah:13/368.

Berkata Syaikh Muqbil Al-Wadi`i:

هِيَ نَعۡرَةٌ جَاهِلِيّةٌ اقۡتَدَى الۡمُسۡلِمُوۡنَ بِأَعۡدَاء الِإسۡلَامِ

"Dan demonstrasi termasuk kebiasaan jahiliyah yang mana kaum muslimin meniru kebiasaan musuh-musuh islam"lihat Min Fiqhil Fitanin Nazilah:152

Berkata Albani:

ﻏَﺎﻓِﻠِﻴۡﻦَ ﻋَﻦۡ ﻛَﻮۡﻧِﻬَﺎ مِنۡ عَادَاتِ الۡكُفَّارِ وَأَسَالِيۡبِهِمُ الَّتِي تَتَنَاسَبُ مَعَ زَعِيۡمِهِمۡ أَنَّ الۡحُكۡمَ للشَّعۡبِ، وتَتَنَافَى مَع قَوۡلِِه صَلَّى ﷲُ عَلَيۡهِ وَسَلّمَ: "خَيۡرُ الۡهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَى ﷲُ عَلَيۡهِ وَسَلَّمَ

"Dan sebagian kaum muslimin lalai dan tidak mengetahui jika demonstrasi tersebut termasuk kebiasaan orang-orang kafir dan tatacara mereka,yang dilakukan sesuai dengan keadaan pimpinan mereka,yang mana hukum tertinggi ada ditangan rakyat dan itu bertentangan dengan sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam:sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuknya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam"lihat
Silsilah Dhaifah 14/74-75,

Berkata Syaikh Shalih Al-Fauzan:

الۡمُظَاهَرَاتُ لَيۡسَتۡ مِنۡ أَعۡمَالِ الۡمُسۡلِِمِيۡنَ وَمَا كَانَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ يَعۡرِفُُروۡنَهَا

"Demonstrasi bukan kebiasaan kaum muslimin karena mereka tidaklah mengetahui hal tersebut sebelumnya"lihat Min Fiqhil Fitanin Nazilah:
150.

Dan kita telah dilarang untuk mengikuti langkah-langkah orang kafir,sebagaimana hadis Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda:

مَنۡ تَشَبَّهَ بِقَوۡمٍ فَهُوَ مِنۡهُمۡ

"Barang siapa menyerupai suatu kaum maka termasuk dari golongan mereka" diriwayatkan Abu Dawud dan dishahihkan Albani.

Dari penjelasan diatas diketahui bahwa ulama besar islam yang hidup dizaman ini yang sudah diketahui keilmuan dan perjuangan mereka dalam membela islam sepakat bahwa demontransi bukan dari islam dan tidak dibolehkan didalamnya.

NASEHAT

Kami menasehatkan pada setiap muslim dan muslimah untuk berjalan diatas Al-Qur`an dan hadis yang shahih diatas pemahaman sahabat karena mereka(salaf) merupakan orang yang paling mengetahui kebenaran,berkata Ibnu Taimiyah:

وَأَهۡلُ السُّنّةِ يَتَّبِعُوۡنَ الۡحَقَّ مِنۡ رَبِّهِمُ الّذِي جَاءَ بِهِ الرَّسُوۡلُ، وَلَا يُكََفِّرُوۡن مَنۡ خَالَفَهُمۡ فِيۡهِ، بَلۡ هُمۡ أَعۡلَمُ بِالۡحَقِّ وَأَرۡحَمُ بِالۡخَلۡقِ،

"Ahlus sunnah mengikuti kebenaran yang datang dari Rabb mereka yang dibawa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan tidak mengkafirkan orang yang menyelisihi mereka dalam perkara tersebut bahkan mereka merupakan orang paling tahu kebenaran dan paling sayang kepada makhluk"lihat Minhajun Nubuwah:5/158.

Dan Allah ta`ala telah ridha kepada salaf(sahabat) dan yang mengikuti mereka dengan baik,sebagaimana firmanNya:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Dan orang-orang terdahulu dari kalangan umat ini yaitu para muhajirin(yang ikut hijrah bersama Rasulullah kemadinah) dan Ansar(orang-orang madinah yang menolong rasul dan muhajirin) dan orang-orang yang yang mengikuti mereka dengan baik,Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah dan Allah menyediakan untuk mereka surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai dan mereka berada didalamnya selama-lamanya dan itu merupakan keuntungan yang besar"Q.s At-Taubah:100

Kami katakan bahwa diantara kerusakan demonstrasi yang disebutkan para ulama adalah sbb:

(4)Bertentangan dengan kaidah:

Bersabar terhadap kezaliman penguasa

Dan kaidah diatas diambil dari hadis Ibnu Mas`ud bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda:

إِنَّكُمۡ سََََتَرَوۡنَ بَعۡدِي أَثَرَةً وَأُمُوۡرًا تُنۡكِرُوۡنََها» قَالُوا: فََََََما تَأۡمُرُنَا يَا رَسُوۡلَ ﷲِ؟

"Sesungguhnya kalian akan mendapati penguasa dalam keadaan mementingkan kepentingan pribadinya dan akan mendapati kemungkaran pada mereka,maka para sahabat berkata:

Apa yang engkau perintahkan kepada kami wahai Rasulullah?

Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda:

أَدُّوا إِلَيۡهِمۡ حَقَّهُمۡ، وَسَلُوا ﷲَ حَقَّكُمۡ

"Tunaikan dan berikan hak mereka dan mintalah hak kalian kepada Allah ta`ala"diriwayatkan Imam Bukhari(7052)dan Muslim(1843)

Dalam hadis diatas Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam tidak memerintahkan turun kejalan-jalan untuk menuntut hak kita dari pemerintah akan tetapi memerintahkan untuk bersabar dan meminta pahala dan gantinya dari Allah ta`ala.

Berkata Ibnu Taimiyah:

فَأَمَرَ مَعَ ذِكۡرِهِ لِظُلۡمِهِمۡ بِالصَّبۡرِِ وَإِعۡطَاءِ حُقُوۡقِهِمۡ وَطَلَبِ الۡمَظۡلُوۡمِ حَقَّهُ مِنَ ﷲِ

"Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam memerintahkan setelah menyebutkan kezaliman penguasa untuk bersabar dan memberikan hak mereka dan yang terzalimi meminta haknya kepada Allah ta`ala "lihat Al-Istiqamah: 1/35.

Berkata Ibnul Munzir:

كُلُّ مَنۡ نَحۡفَظُ عَنۡهُ مِنۡ عُلَمَاءِ الۡحَدِيۡثِ كَالۡمُجۡمِعِيۡنَ عَلَى اسۡتِثۡنَاءِ السُلۡطَانِ لِۡلآثَارِ الۡوَارِدَةِ بِالَأمۡرِ بِالصَّبۡرِ عَلَى جَوۡرِهِ وَتَرۡكِ الِۡقيَامِ عَلَيۡهِ

"Dan seluruh yang kami dapatkan dari ulama hadis yang mana mereka seperti sepakat akan pengecualian penguasa(tidak boleh melawan atau membuat fitnah saat penguasa mengambil harta kita atau selainnya dari kezaliman) karena hadis yang memerintahkan untuk bersabar atas kezalimannya dan tidak boleh keluar dari ketaatan kepadanya"lihat Fathul Bari:5/153.

(5)Demonstrasi termasuk salah satu bentuk ketidaktaatan kepada pemerintah,berkata Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi:

إِنَّ فِي الۡمُظَاهَرِاتِ الۡخُرُوۡجَ عَلَى وَلِيِّ الَأمۡرِ وَالۡخُرُوۡجُ عَلَى وَلِيِّ الَأمۡرِ مِنۡ كَبَائِرِ الذُّنُوۡبِ

"Sesungguhnya dalam demonstrasi terdapat bentuk keluar dan ketidaktaatan kepada penguasa dan itu termasuk dosa besar" lihat Min Fiqhil Fitanin Nazilah:151-152.

(3)Orang yang mengajak untuk melakukan demonstrasi termasuk orang yang tidak teratur agama dan dunianya, berkata Syaikh Muqbil Al-Wadi`i:

وَإِنَّنِي أَحۡمَدُ ﷲَ سُبۡحَانَهُ وَتََعالَى فََمَا تَجِدُ سُنِّيًا يَحۡمِلُ لِوَاءَ هَذِهِ الۡمُظَاهَرَاتِ وَلَا يَدۡعُو إِلَى هَذِهِ الُۡمظَاهَرَاتِ إِلَّا الۡهَمَجُ الرِّعَاعُ

"Dan saya memuji Allah subhanahu wata`ala karena anda tidak akan mendapatkan seorang sunni(orang mengikuti sunnah) melakukan dan memimpin demonstrasi dan tidaklah mengajak kepadanya(demonstrasi) kecuali orang-orang yang hina dan rendah agamanya serta hidupnya tidak beraturan"lihat
Min Fiqhil Fitanin Nazilah: 134.

NASEHAT

Hendaknya anda menasehati orang yang terjatuh dalam dosa secara umum,karena agama islam dibangun diatas saling nasehat menasehati,Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda:

الدِّيۡنُ النَّصِيۡحَةُ

"Agama islam dibangun diatas saling nesehat menasihati"diriwayatkan Imam Muslim dari Tamim bin Aus.

Tapi jangan diajak berdebat karena hal itu kurang baik akibatnya, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda:

أَبۡغَضُ الرِّجَالِ إِلَى ﷲِ الَألَدُّ الۡخَصِمُ»

"Orang paling dibenci disisi Allah adalah orang paling kuat berdebat(dalam kebatilan)" diriwayatkan Imam Bukhari (2457) dan Muslim(2668).

Dan dalam hadis Abu Umamah Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda:

مَا ضَلَّ قَوۡمٌ بَعۡدَ هُدًى كَانُوا عَلَيۡهِ إِلاَّ أُوۡتُوا الۡجَدَلَ

"Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah kecuali orang diberikan kesenangan dan keinginan untuk berdebat"diriwayatkan Tirmidzi(3253) dan dishahihkan Albani.

Jadi cukup anda menasehati pelaku maksiat,kalau menerima alhamdulillah tapi kalau tidak maka katakan hal itu merupakan tanggung jawab anda dihadapan Allah ta`ala tanpa memusuhi dan mendiamkannya secara mutlak tapi hendaknya terus dinasehati sesuai kemampuan dan kemaslahatan.

Tamat

والله أعلم بالصواب

Kota Ma'bar Rupublik Yaman

28 Muharam 1441 H

✍Ustadz Abu Bakar Rafi bin Ladukani Al-Buthoniy Hafizahullah