Tuesday, April 9, 2019

Bagaimana hijab syar'i?


       HIJAB SYAR'I



Bismillahirrahmanirrahim, syariat islam tujuan nya adalah untuk memuliakan seorang manusia, dan memudahkan nya dalam menjalankan ketaatan kepada Allah subhanahu wataala, yang itu merupakan tujuan diciptakan nya manusia, hanya saja manusia sering tidak menyadari karunia Allah tersebut, bahkan menolaknya, bahkan mencemooh orang yang menjalankan syariat tersebut, manusia sudah diberi petunjuk tentang apa yang harus dia lakukan, apa yang harus dia tinggal kan dan jauhi, dia tidak perlu melakukan olah pikir yang dalam dan susah, untuk menentukan apa yang layak dipersembahkan kepada tuhan nya yang telah menciptakan dia, dan menjaga dia dari segala keburukan.
Hijab merupakan petunjuk dari Allah, untuk para hamba wanita nya, dengan tujuan untuk menjaga kehormatan nya, menjaga kesucian nya, menutupnya dari pandangan para pria hidung belang, mata orang-orang yang tidak ber tanggungjawab.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ
الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيٍنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّ ذَلِكَ
أَدْنَى أَنْ يُعرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوْرًا
رَحِيْمًا(الأحزاب ٥٩)
"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak perempuan-perempuan mu, hendaklah mereka memanjangkan jilbab-jilbabnya(yaitu sampai menutupi wajah dan dadanya), hal itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali(sebagai wanita terhormat, bukan pezina, bukan budak), maka mereka tidak di ganggu, dan Allah adalah dzat yang maha pengampun lagi maha penyayang. Qs. Al ahzab:59

Tujuan perintah memakai hijab yang menutupi tubuh wanita (bukan sekedar tren semata) adalah untuk menjaga wanita secara jasmani, dari orang-orang usil dan iseng, atau bahkan jahat, dan secara rohani, yaitu ketaqwaan, kehormatan, harga diri, rasa malu yang menghalanginya dari perbuatan hina, kebersihan hati dari niat yang tidak pantas, bukan untuk mengekang dan membatasi wanita, hijab sangat sesuai dengan fitrah dan sifat bawaan wanita, yang ingin dilindungi, dijaga, di spesialkan, justru ketika wanita tidak berhijab, maka sifat-sifat yang ada pada wanita akan terkikis, bahkan hilang, yang membuat dia lebih suka memakai sifat laki-laki, dan menyebabkan masalah, baik secara fisik, terlebih mental, semoga Allah melindungi kita dari hal tersebut.
Imam AbdurRahman bin Nashir as sa'di menjelaskan: Yang demikian itu menujukkan akan datangnya gangguan ketika wanita tidak berhijab, karena jika mereka tidak berhijab, orang-orang akan mengira wanita tersebut adalah murahan, maka akan menggerakkan orang-orang yang hatinya berpenyakit (hawa nafsu), atau orang-orang mengira wanita tersebut adalah hamba sahaya, yang menyebabkan orang-orang yang berniat jahat akan merendahkan nya, maka berhijab merupakan pencegahan terhadap hal-hal tersebut. Tafsir
Kemudian muncul pernyataan, "Tidak apa apa melepas hijab, yang penting hatinya"
Ini pernyataan yang seolah-olah benar, yaitu beralasan dengan hati, padahal hati yang baik, pasti menghasilkan perilaku baik, itu jaminan, memang kita harus memperhatikan setiap bersitan yang ada di hati, memastikan hanya hal-hal yang baik saja, tetapi memakai hijab merupakan jalan yang mengantarkan kepada kesucian hati, meskipun bukan satu-satunya, maka bagaima mungkin seorang menjamin kebersihan hatinya sementara dia melakukan hal yang justru mengotorinya, melakukan dua hal yang berlawanan dalam satu waktu dan tempat? apakah itu bisa anda cerna dengan baik? Apakah anda tidak merasa janggal?
Ada juga yang beralasan "Ada wanita yang berhijab tapi tidak menjaga kehormatan dirinya, seolah-olah hijab merupakan kedok saja, tidak sesuai dengan penampilan lahirnya"
Hijab merupakan satu perintah untuk menjaga harga diri wanita, tetapi tidak sebuah jaminan, karena masih ada hal yang lain yang perlu wanita laksanakan selain berhijab, artinya dengan berhijab, wanita telah menjalankan salah satu syariat Allah, bukan menjalankan semua syariat Allah, itu adalah tanda wanita tunduk kepada salah satu aturan Allah, bukan semua aturan Allah, dan berhijab mengantarkan wanita menjaga kesucian dan kehormatan, bukan menjamin kesucian dan kehormatan wanita tersebut, sebagai contoh, anda bisa membayangkan, bahwa polisi memakai seragam khusus, tapi orang yang memakai seragam tersebut belum tentu polisi, meskipun kita sepakat seragam tersebut merupakan ciri khas polisi.
Ada pula yang mengatakan, " Tidak perlu hijab, yang penting baik "
Bagaima bisa, yang berhijab saja belum tentu baik, lalu bagaima yang tidak berhijab, ada diantara wanita berhijab yang tidak baik, tapi kebanyakan wanita berhijab baik, sebalik nya, banyak wanita tanpa hijab yang jahat, hanya sedikit yang baik, sedangkan hukum di buat dari sesuatu yang dominan.
Semoga Allah memberi kita petunjuk untuk senantiasa berjalan diatas muka bumi  dengan berpedoman syariat Nya.
                           الله أعلم

No comments:

Post a Comment